Sabtu, 15 Juni 2013

Empati itu enggak gampang tapi bisa dilakukan siapa saja asal MAU :)

Empati..

apa sih empati itu?
Empati termasuk kemampuan untuk merasakan keadaan emosional orang lain, merasa simpatik dan mencoba menyelesaikan masalah, dan mengambil perspektif orang lain.
Semalam saya mendapatkan sebuah cerita dari Ibu. sebenarnya saya sudah penasaran dari minggu lalu karena benar2 udah mau marah padahal baru denger satu kalimat saja

Minggu lalu, kecamatan Berbah kedatangan mahasiswa PKL dari sebuah perguruan tinggi di Jogja. Ada 11 dusun yang terpilih untuk menjadi tempat PKL bagi 110mahasiswa itu, termasuk dusun tempat saya berasal. Kami memang sudah sering menerima mahasiswa KKN atau PKL dari perguruan tinggi dan tinggalnya di rumah tempat saya tinggal karena Om saya kepala dusun.

Ibu sekeluarga dengan senang hati menerima kedatangan tim ini, kami mendapat tamu 10 mahasiswa, 6 cewek, 4 cowok. Ibu menempatkan mereka di separuh rumah saya dan separuh rumah om. kami meluangkan ruang tamu yang biasa dipakai untuk mengadakan pertemuan kampung untuk mereka pakai belajar, karena Ibu tahu kalau PKL biasanya membutuhkan tempat yang ‘cukup’ untuk berkreasi.
Ibu juga membersihkan 2 kamar mandi di rumah belakang supaya bisa mereka gunakan. dan ada ruang cuci yang luas dan sumur yang masih bisa dipakai.

Anyway,
semua berjalan lancar bahkan sampai mereka datang. 10 mahasiswa ini senang sekali dengan tempat yang mereka dapat di rumah kami, alhamdulillaah ya.. 2 kamar tidur untuk 6 cewek dan 1 kamar tidur untuk 4 cowok (dan ternyataaaa.. itu kamar sayaaa  :D dasar ibuuuuu… yasudahlah hihihi) ada TV sendiri dan kulkas yang boleh mereka pakai untuk menyimpan makanan dan minuman.

Hari pertama semua lancar. Tapi di hari kedua, malam2 pintu kamar ibu diketuk dan mbak2 PKL nya mengajak ibu ke ruang depan. Mereka bilang, “Ibu, kami mau nego untuk uang makannya. Kami memutuskan untuk hanya mengambil makan malam saja, karena kami tidak punya cukup dana untuk membayar makan 3x sehari dan 1x snack”

Miris gak sih dengernya? jadi ternyata ada peraturan seperti ini : dalam 1 hari setap mahasiswa harus membayar : 3x makan masing2 8.000, 1x snack sebesar 3.000, dan uang menginap sebesar 40.000 untuk 1 tim semalam. jadi kalau dihitung2 selama 1 bulan..

untuk sebagian orang yang punya uang memang jumlah segitu adalah wajar. apalagi untuk kita yang tinggal di kota besar. bahkan beberapa mahasiswa dari universitas sebelum2 ini pun masih sanggup membayarnya.
tapiii… sekali lagi, tapiii… latar belakang kehidupan orang kan beda-beda yaaaa…

ibu sekeluarga memaklumi hal ini bahkan bilang ke mereka kalau : kalaupun nanti kalian tetap akan jajan atau masak sendiri, ibu juga gak apa2 gak harus beli, yang penting sekolahnya lancar. rumahnya dipakai saja dulu, air dan listriknya juga boleh. bayarnya bulan depan saja kalau uangnya sudah terkumpul.

ada 11 dusun yang ditempati oleh para mahasiswa2 ini seperti yang saya bilang tadi ya, dan 9 dusun lainnya itu setuju untuk berpikiran seperti ibu. mungkin karena mereka itu orang tua yang juga punya anak yang sekolah ya.. dan merasakan jadi orang tua yang akan sedih kalau anaknya gagal PKL cuma karena masalah uang makan begini.

tapi,
ternyata ada 1 dusun yang saya juga gak dikasih tau itu dusun mana karena masih dirahasiakan sama mereka semua, 1 dusun itu rumah yang mereka tempati gak setuju dengan permintaan mahasiswa2 ini kalau cuma bs bayar makan 1x saja jadi hanya akan pesan 1x makan setiap harinya.
akhirnya masalah ini sampai ke pihak universitas.

hari kedia siang, ibu didatangi lagi sama mbak2 PKL dengan memberi uang sebesar kira2 1,4juta, katanya itu adalah uang untuk biaya sewa rumah selama sebulan untuk tim mereka. katanya mereka disuruh untuk membayar, harus membayar, hari itu juga (mungkin karena gak enak ya)

hari kedua sore, ibu pulang dari pasar, kaget karena ada banyaaaaak banget motor di depan rumah.ternyata semua mahasiswa PKL dari 11 dusun itu kumpul semua di rumah membahas masalah mereka dengan beberapa dosen universitas.

hari kedua malam, akhirnya ibu diberi penjelasan oleh dosen2 tentang masalah yang sedang dihadapi. Ibu merasa kasihan tapi ya mau bagaimana lagi kalau itu sudah menjadi keputusan bersama.
hanya gara2 1 dusun enggak mau terima trus jadi 10 yang lain pun gagal. Sebagai orang Berbah saya merasa malu. penasaran bangettttt sama 1 rumah itu rumah siapaaa sihh :(

Kalau sampai mahasiswa2 ini engggak bisa pKL semester ini, berarti mereka harus mengulangnya di semester depan. bayar biaya sekolah lagi. mundur lagi kelulusannya. masyaAllah tega benerrrrr :(
Tapi hari ini ibu agak lega karena dapat kabar kalau universitas akan coba melobi daerah kulon progo untuk PKL mereka semester ini. Semoga mereka dapat tempat yang bisa menerima mereka dengan kondisi yang sekarang ya.. amin

Pentingnya empati… pentingnya coba mengerti keadaan orang lain. Manusia hidup itu untuk saling tolong menolong. semua yang terjadi adalah karena sebab dan akibat. Semoga Mahasiswa2 tersebut berhasil PKL di manapun mereka berada nanti, dan sukses. Jadi bisa memetik hasil dari kerja keras mereka saat ini. Semoga juga.. 1 rumah yang menolak mereka ituuuu kelak bisa memetik pelajaran berharga dari apa yang dia lakukan! (tetep yee saya marah banget hehehehhe abisaaan keseellll…hhhhh)

Teman2… kalau tempat kalian nanti jadi tempat tinggal mahasiswa PKL atau KKN tolong berlaku baik dan ramah ya.. mereka udh cukup pusing loh sama persiapannya. dan kalau ada kesulitan bisa saling bantu. apapun bantuan yang kita kasih ke mereka, sekecil apapun, biarpun cuman bersikap ramah dan tersenyum, itu udah bisa bantu mereka. yakin deh… at least mereka akan merasa tenang dan nyaman… bukan begitu?:)
have a great weekend!!! ^_^ (STB)