Empati..
apa sih empati itu?
Empati termasuk kemampuan untuk merasakan keadaan emosional orang
lain, merasa simpatik dan mencoba menyelesaikan masalah, dan mengambil
perspektif orang lain.
Semalam saya mendapatkan sebuah cerita dari Ibu. sebenarnya saya
sudah penasaran dari minggu lalu karena benar2 udah mau marah padahal
baru denger satu kalimat saja
Minggu lalu, kecamatan Berbah kedatangan mahasiswa PKL dari sebuah
perguruan tinggi di Jogja. Ada 11 dusun yang terpilih untuk menjadi
tempat PKL bagi 110mahasiswa itu, termasuk dusun tempat saya berasal.
Kami memang sudah sering menerima mahasiswa KKN atau PKL dari perguruan
tinggi dan tinggalnya di rumah tempat saya tinggal karena Om saya kepala
dusun.
Ibu sekeluarga dengan senang hati menerima kedatangan tim ini, kami
mendapat tamu 10 mahasiswa, 6 cewek, 4 cowok. Ibu menempatkan mereka di
separuh rumah saya dan separuh rumah om. kami meluangkan ruang tamu yang
biasa dipakai untuk mengadakan pertemuan kampung untuk mereka pakai
belajar, karena Ibu tahu kalau PKL biasanya membutuhkan tempat yang
‘cukup’ untuk berkreasi.
Ibu juga membersihkan 2 kamar mandi di rumah belakang supaya bisa
mereka gunakan. dan ada ruang cuci yang luas dan sumur yang masih bisa
dipakai.
Anyway,
semua berjalan lancar bahkan sampai mereka datang. 10 mahasiswa ini
senang sekali dengan tempat yang mereka dapat di rumah kami,
alhamdulillaah ya.. 2 kamar tidur untuk 6 cewek dan 1 kamar tidur untuk 4
cowok (dan ternyataaaa.. itu kamar sayaaa :D dasar ibuuuuu… yasudahlah
hihihi) ada TV sendiri dan kulkas yang boleh mereka pakai untuk
menyimpan makanan dan minuman.
Hari pertama semua lancar. Tapi di hari kedua, malam2 pintu kamar ibu
diketuk dan mbak2 PKL nya mengajak ibu ke ruang depan. Mereka bilang,
“Ibu, kami mau nego untuk uang makannya. Kami memutuskan untuk hanya
mengambil makan malam saja, karena kami tidak punya cukup dana untuk
membayar makan 3x sehari dan 1x snack”
Miris gak sih dengernya? jadi ternyata ada peraturan seperti ini :
dalam 1 hari setap mahasiswa harus membayar : 3x makan masing2 8.000, 1x
snack sebesar 3.000, dan uang menginap sebesar 40.000 untuk 1 tim
semalam. jadi kalau dihitung2 selama 1 bulan..
untuk sebagian orang yang punya uang memang jumlah segitu adalah
wajar. apalagi untuk kita yang tinggal di kota besar. bahkan beberapa
mahasiswa dari universitas sebelum2 ini pun masih sanggup membayarnya.
tapiii… sekali lagi, tapiii… latar belakang kehidupan orang kan beda-beda yaaaa…
ibu sekeluarga memaklumi hal ini bahkan bilang ke mereka kalau :
kalaupun nanti kalian tetap akan jajan atau masak sendiri, ibu juga gak
apa2 gak harus beli, yang penting sekolahnya lancar. rumahnya dipakai
saja dulu, air dan listriknya juga boleh. bayarnya bulan depan saja
kalau uangnya sudah terkumpul.
ada 11 dusun yang ditempati oleh para mahasiswa2 ini seperti yang
saya bilang tadi ya, dan 9 dusun lainnya itu setuju untuk berpikiran
seperti ibu. mungkin karena mereka itu orang tua yang juga punya anak
yang sekolah ya.. dan merasakan jadi orang tua yang akan sedih kalau
anaknya gagal PKL cuma karena masalah uang makan begini.
tapi,
ternyata ada 1 dusun yang saya juga gak dikasih tau itu dusun mana
karena masih dirahasiakan sama mereka semua, 1 dusun itu rumah yang
mereka tempati gak setuju dengan permintaan mahasiswa2 ini kalau cuma bs
bayar makan 1x saja jadi hanya akan pesan 1x makan setiap harinya.
akhirnya masalah ini sampai ke pihak universitas.
hari kedia siang, ibu didatangi lagi sama mbak2 PKL dengan memberi
uang sebesar kira2 1,4juta, katanya itu adalah uang untuk biaya sewa
rumah selama sebulan untuk tim mereka. katanya mereka disuruh untuk
membayar, harus membayar, hari itu juga (mungkin karena gak enak ya)
hari kedua sore, ibu pulang dari pasar, kaget karena ada banyaaaaak
banget motor di depan rumah.ternyata semua mahasiswa PKL dari 11 dusun
itu kumpul semua di rumah membahas masalah mereka dengan beberapa dosen
universitas.
hari kedua malam, akhirnya ibu diberi penjelasan oleh dosen2 tentang
masalah yang sedang dihadapi. Ibu merasa kasihan tapi ya mau bagaimana
lagi kalau itu sudah menjadi keputusan bersama.
hanya gara2 1 dusun enggak mau terima trus jadi 10 yang lain pun
gagal. Sebagai orang Berbah saya merasa malu. penasaran bangettttt sama 1
rumah itu rumah siapaaa sihh :(
Kalau sampai mahasiswa2 ini engggak bisa pKL semester ini, berarti
mereka harus mengulangnya di semester depan. bayar biaya sekolah lagi.
mundur lagi kelulusannya. masyaAllah tega benerrrrr :(
Tapi hari ini ibu agak lega karena dapat kabar kalau universitas akan
coba melobi daerah kulon progo untuk PKL mereka semester ini. Semoga
mereka dapat tempat yang bisa menerima mereka dengan kondisi yang
sekarang ya.. amin
Pentingnya empati… pentingnya coba mengerti keadaan orang lain.
Manusia hidup itu untuk saling tolong menolong. semua yang terjadi
adalah karena sebab dan akibat. Semoga Mahasiswa2 tersebut berhasil PKL
di manapun mereka berada nanti, dan sukses. Jadi bisa memetik hasil dari
kerja keras mereka saat ini. Semoga juga.. 1 rumah yang menolak mereka
ituuuu kelak bisa memetik pelajaran berharga dari apa yang dia lakukan!
(tetep yee saya marah banget hehehehhe abisaaan keseellll…hhhhh)
Teman2… kalau tempat kalian nanti jadi tempat tinggal mahasiswa PKL
atau KKN tolong berlaku baik dan ramah ya.. mereka udh cukup pusing loh
sama persiapannya. dan kalau ada kesulitan bisa saling bantu. apapun
bantuan yang kita kasih ke mereka, sekecil apapun, biarpun cuman
bersikap ramah dan tersenyum, itu udah bisa bantu mereka. yakin deh… at
least mereka akan merasa tenang dan nyaman… bukan begitu?:)
have a great weekend!!! ^_^ (STB)